Saat Q merasa letih, kecewa, dan lelah di luar sana ijinkan Q kembali di setapak kecilQ ini. Setapak kecil menuju dunia baru dimana kita bisa sejenak membebaskan pikiran, hati, dan jiwa kita dari segala bentuk kepenatan.

Kamis, 19 Desember 2013

Petani Mawar dan Bunga Liar dari Tepi Hutan

Disatu musim dingin yang suram
Seorang petani mawar berjalan di tepian sebuah hutan
Berburu tuk sekedar melepas penat dan bosan
Hari itu bukan buruan yang dibawa pulang 
Tapi bunga liar yang ditemukan di antara ilalang
Ditempatkanlah bunga liar itu di taman
Taman yang biasa dipenuhi dengan bunga mawar
Tapi musim dingin kali ini tlah menggugurkan smua kelopak mawarnya
Sang petani merawat bunga liar dari tepi hujan seperti dia merawat mawar – mawarnya
Disirami… dipupuk… dan disiangi rumput – rumput liar yang tumbuh di sekitarnya
Sampai musim semi kembali datang
Saat bunga – bunga mawarnya mulai tumbuh dan mekar kembali
Sang petani mulai melupakan bunga liar dari tepi hutan
Dibiarkannya bunga liar itu maranggas kekeringan 
Bunga liar itu mulai layu tapi tetap bertahan
Mencoba memaksa akar – akar lemahnya menembus kerasnya tanah di taman mawar
Bunga liar dari tepi hutan itu hampir sekarat ketika musim dingin kembali datang
Musim dingin yang kejam
Musim yang tidak hanya merontokkan kelopak mawar
Tapi juga mencabut akar – akarnya dari tanah
Sang petani mawar terjatuh dalam nelangsa tiada tara
Tak ada yang lebih indah dari mawar – mawarnya
Tak ada yang bisa menggantikan aroma dan warnanya
Sampai kemudian dilihatnya bunga liar yang ditemukannya dari tepi hutan
Bunga yang hampir mati kekeringan
Bunga liar yang tlah diabaikan
Kembali disirami bunga liar itu
Dipupuk dan dibabatnya rumput liar di sekitarnya 
Bunga liar itu mulai kembali tumbuh segar 
Mengisi kekosongan taman yang ditinggalkan mawar
Tapi mimpi buruk bagi bunga liar kembali datang
Seorang petani lain berkata pada petani mawar
Knapa kau biarkan bunga liar itu merusak keindahan taman mawarmu.
Taman ini hanya cocok untuk mawar – mawar yang indah
Petani itu memberi bibit – bibit mawar baru pada petani mawar
Maaf bunga liar tapi taman ini memang hanya pantas bagi bunga – bunga mawar
Mulai ditanamnya bibit mawar baru itu
Disirami dan dipupuk tiap hari hingga mawar – mawar itu tumbuh semakin besar
Mengisi taman itu dengan warna dan aromanya
Memaksa bunga liar kembali terabaikan di sudut taman
Kerdil dan tertusuk duri – duri mawar yang tajam
Bahkan akar – akarnya dibabat agar tak lagi bisa bertahan
Kali ini bunga liar dari tepi hutan itu sekarat
Meregang nyawa dalam kesakitan
Untuk apa kau bawa aku dari tepi hutan kalo hanya untuk kau abaikan
Tapi kali ini petani mawar tak lagi melihatnya
Tak lagi mendegar jeritannya
Bunga liar semakin tenggelam di antara duri mawar
Mencoba bertahan tapi tak lagi mampu
Bunga liar merindukan hutan
Hutan yang sepi dan tenang yang tak memberi ruang pada kekejaman
Tapi smua tlah begitu terlambat bagi bunga liar
Tak ada pintu kluar dari taman
Tak lagi ditemukan jalan untuk kembali pulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar