Saat Q merasa letih, kecewa, dan lelah di luar sana ijinkan Q kembali di setapak kecilQ ini. Setapak kecil menuju dunia baru dimana kita bisa sejenak membebaskan pikiran, hati, dan jiwa kita dari segala bentuk kepenatan.

Selasa, 31 Desember 2013

When Desember End

When Desember End…
Setahun lagi udah berlalu dan apa yang udah terjadi sepanjang tahun ini. Entahlah, apa aku masih sama sepeti aku setahun kemarin ato mungkin masih aku yang dua tahun kemarin. Smua seperti baru terjadi kemarin saja.
Mungkin gak banyak hal terjadi pada hidupku setahun belakangan ini tapi bagaimanapun aku tetap bersyukur. Paling gak dengan kejadian di minggu – minggu terakhir tahun ini membuka mata dan pikiranku.
Capek hati dan pikiran serta fisik tapi nyatanya aku masih berdiri di sini meski apapun kondisiku. Memang benar apapun itu harus kita syukuri. Apa yang terjadi pada kita saat ini adalah memang yang terbaik buat kita dan suatu saat kita akan mensyukuri itu udah terjadi. Mungkin memang bukan saat ini, bukan hari ini tapi suatu saat itu pasti.
Desember aku tutup dengan senyum meski masih menyisakan nyeri yang gak tau kapan akan berakhir. Aku hanya ingin lebih optimis, menjadi yang lebih baek lagi dan yang pasti ingin keluar dari tempurung yang telah ku ciptakan sendiri.
Desember… smoga saat kita ketemu di desember yang akan datang, aku udah menjadi yang lebih baek lagi, lebih tegar dan kuat. Smoga desember yang akan datang bisa aku tutup dengan senyuman tanpa ada nyeri ini lagi.
Aamiin …

Desember terima kasih telah menutup tahun ini dengan sedikit harapan dan januari smoga menyambutku dengan senyuman…

Kamis, 19 Desember 2013

Petani Mawar dan Bunga Liar dari Tepi Hutan

Disatu musim dingin yang suram
Seorang petani mawar berjalan di tepian sebuah hutan
Berburu tuk sekedar melepas penat dan bosan
Hari itu bukan buruan yang dibawa pulang 
Tapi bunga liar yang ditemukan di antara ilalang
Ditempatkanlah bunga liar itu di taman
Taman yang biasa dipenuhi dengan bunga mawar
Tapi musim dingin kali ini tlah menggugurkan smua kelopak mawarnya
Sang petani merawat bunga liar dari tepi hujan seperti dia merawat mawar – mawarnya
Disirami… dipupuk… dan disiangi rumput – rumput liar yang tumbuh di sekitarnya
Sampai musim semi kembali datang
Saat bunga – bunga mawarnya mulai tumbuh dan mekar kembali
Sang petani mulai melupakan bunga liar dari tepi hutan
Dibiarkannya bunga liar itu maranggas kekeringan 
Bunga liar itu mulai layu tapi tetap bertahan
Mencoba memaksa akar – akar lemahnya menembus kerasnya tanah di taman mawar
Bunga liar dari tepi hutan itu hampir sekarat ketika musim dingin kembali datang
Musim dingin yang kejam
Musim yang tidak hanya merontokkan kelopak mawar
Tapi juga mencabut akar – akarnya dari tanah
Sang petani mawar terjatuh dalam nelangsa tiada tara
Tak ada yang lebih indah dari mawar – mawarnya
Tak ada yang bisa menggantikan aroma dan warnanya
Sampai kemudian dilihatnya bunga liar yang ditemukannya dari tepi hutan
Bunga yang hampir mati kekeringan
Bunga liar yang tlah diabaikan
Kembali disirami bunga liar itu
Dipupuk dan dibabatnya rumput liar di sekitarnya 
Bunga liar itu mulai kembali tumbuh segar 
Mengisi kekosongan taman yang ditinggalkan mawar
Tapi mimpi buruk bagi bunga liar kembali datang
Seorang petani lain berkata pada petani mawar
Knapa kau biarkan bunga liar itu merusak keindahan taman mawarmu.
Taman ini hanya cocok untuk mawar – mawar yang indah
Petani itu memberi bibit – bibit mawar baru pada petani mawar
Maaf bunga liar tapi taman ini memang hanya pantas bagi bunga – bunga mawar
Mulai ditanamnya bibit mawar baru itu
Disirami dan dipupuk tiap hari hingga mawar – mawar itu tumbuh semakin besar
Mengisi taman itu dengan warna dan aromanya
Memaksa bunga liar kembali terabaikan di sudut taman
Kerdil dan tertusuk duri – duri mawar yang tajam
Bahkan akar – akarnya dibabat agar tak lagi bisa bertahan
Kali ini bunga liar dari tepi hutan itu sekarat
Meregang nyawa dalam kesakitan
Untuk apa kau bawa aku dari tepi hutan kalo hanya untuk kau abaikan
Tapi kali ini petani mawar tak lagi melihatnya
Tak lagi mendegar jeritannya
Bunga liar semakin tenggelam di antara duri mawar
Mencoba bertahan tapi tak lagi mampu
Bunga liar merindukan hutan
Hutan yang sepi dan tenang yang tak memberi ruang pada kekejaman
Tapi smua tlah begitu terlambat bagi bunga liar
Tak ada pintu kluar dari taman
Tak lagi ditemukan jalan untuk kembali pulang

Jumat, 29 November 2013

ZEE, THIS IS LIFE...!!!

Man strunggles to find life outside himself,unaware that the life he is seeking is within him ----KAHLIL GIBRAN---- " Ajaran serta kepercayaaan yang membuat manusia menjadi sedih dan begitu menyedihkan tidak berguna sama sekali. Sia - sialah kebajikan yang mendatangkan kepedihan. Kebahagiaan adalah kodrat manusia, dan membagi kebahagiaan adalah takdirnya. Ia yang tidak melihat kerajaan surga dalam hidup ini tidak akan melihatnya pula dalam kehidupan yang akan datang. Hidup ini bukanlah tempat pembuangan atau pengasingan. Kita memasuki hidup ini sebagai makhluk Tuhan yang masih polos dan lugu. Kita memasuki hidup ini untuk belajar mengagungkan Yang Suci dan Mulia. Kita memasuki hidup ini untuk mencari rahasia - rahasia keindahan kehidupan yang ada dalam diri kita sendiri " Kutipan ini aku ambil dari buku BERSAMA KAHLIL GIBRAN MENYELAMI ABC KEHIDUPAN, oleh anand krishna

November,Hujan dan Aku

Minggu terakhir di bulan November. Hanya beberapa kali ngerasain hujan dan masih aja agak sentimental. Heran deh knapa masih aja ngerasa kayak gitu. Hmmm sebagai manusia normal boleh donk aku ngajuin pembelaan diri knapa aku masih aja muram kalo musim ujan. Kalo boleh aku ingat lagi November 6 tahun yang lalu (ternyata dah lama ya), betapa hujan bikin aku seneng banget dan mulai jatuh cinta pada hujan dengan alasan yang gak bisa aku pahami sekarang. Prasaan yang berubah – ubah di taon – taon berikutnya antara sedih dan bahagia yang tak bisa lagi aku ingat ingat. Kemudian November 2 taon yang lalu, yang secara gak langsung mengubahku jadi manusia setengah zombie (kata kebanyakan temen deket). Betapa November taon itu beneer – bener terasa kelabu. Hujan, lembab, basah, bengek, selang infuse, obat dan analgesic jadi konsumsi rutin hampir setaon kemudian. Betapa beratnya untuk menghapus beberapa file foto dari leppi ato handphone. Betapa beratnya usaha untuk mengabaikan sms ato telepon dari nomer yang dulu (dan sekarang) aku tunggu kedatangannya. Dan November kali ini…. Aku mungkin udah jadi immortal ato mungkin hanya pura – pura jdi immortal. November berlalu begitu saja. Mungkin karna hujan jarang datang, mungkin karna aku pura – pura menyibukkan diriku dengan pura – pura sibuk, pura – pura menikmati hidup. Aaahhh sudahlah… Bagaimanapun November akan selalu datang dan pergi, hujan akan tetap turun meski hidupku up and down, dan aku… aku akan slalu jadi aku. Aku dengan smua yang coba aku kubur, aku dengan smua yang ingin aku simpan sebagai sebuah kenangan, aku dengan diriku yang mencoba mencari sesuatu yang baru yang akan menjadikan November tak lagi kelabu. Hujan akan terasa sejuk dan menyenangkan dan aku menjadi aku yang tak lagi jadi manusia setengah zombie…

Rabu, 28 Agustus 2013

Jumat, 15 Juni 2012

Terjebak dalam Tempurung Waktu

Lama gak bisa nulis apa - apa... blank... Bukannya gak ada ide cuma segala sesuatu gak berjalan dengan baik buat aku. Setelah sekian lama aku masih saja berputar - putar pada masalah yang sama. Terasa gak ada solusi, serasa aku seperti siput yang terjebak di tempurungnya sendiri. Gak kemana - mana...
Aku hanya menunggu waktu yang akan menjawab semua, hanya waktu yang akan menghapus smua, dan aku hanya berharap smua akan semakin membaik bagi aku...

Jumat, 01 Juni 2012

Sang Pencuri Waktu


Aku ada di sana
Saat detik berganti menit, menit berganti jam
Mencoba menghentikan putaran waktu saat aku ada di sampingmu
Aku slalu terjaga dalam sadar maupun tidurku
Saat pagi berganti siang, terganti semburat senja dan kemudian tertelan malam
Menikmati setiap momen dan menyimpan sebanyak mungkin kenangan
Dan aku slalu hadir di hidupmu
Saat hari berganti minggu, berganti bulan dan tahunpun berlalu tanpa bisa ku cegah
Mencoba merengkuh ragamu meski tak pernah bisa ku sentuh hatimu
Aku menjadi embun agar ku bisa sejenak hadir di pagimu
Di siangmu aku rela jadi debu
Meski sering kau kibas akan slalu menempel di kulitmu
Dan malam menjadikanku bayanganmu
Meski tak kau hiraukan akan slalu mengikuti setiap langkahmu
Ada kalanya aku adalah pelangi yang hadir setelah hujan
Sejenak beri keindahan kemudian harus lenyap karna tak punya hak untuk tinggal
Teramat sering ku jadi kayu bakar
Rela terbakar untuk menghangatkanmu tapi pada akhirnya hanya akan jadi abu
Aku bisa jadi apa saja saat di sampingmu
Tapi kenyataannya ku hanyalah pencuri waktu
Sebanyak apapun waktu tlah ku ambil darimu takkan menjadikanmu milikku
Aku selalu berkhayal jadi peri di hatimu
Membawa keajaiban, menjagamu dan memberimu mimpi – mimpi indah
Tapi kenyataannya aku hanya pembawa masalah di hidupmu
Dan memberi mimpi buruk di tidurmu
Putaran waktu tlah menjadikanku tokoh jahat dalam kisahmu
Maafkan aku yang slalu ada di hidupmu
Karna aku hanyalah sang pencuri waktu